tuan..
anda lihat pintu keluar itu?
jelas bukan arahnya dari sini?
dengan hormat,
bisa anda keluar?!
keluar dari kepala saya
keluar dari otak saya
cukup menghantui saya dengan mimpi buruk
cukup kecolongan..
karena saya pikir mudah melupakan anda
rupanya saya salah..
sekali lagi tuan..
ada pintu keluar di sana
silahkan melangkah pergi
saya mohon,
saya pun harus melanjutkan hidup..