Rabu, 10 Mei 2017

Monopoli

Tiba tiba agamaku jadi monopoli 
Aku menjadi seperti jauh dari Tuhanku 
Ada yang maju di depan 
Berdiri berani paling depan 

Mewakili kebenaran dari Tuhan 
Mewakili kebenaran dari Tuhan 

Membangun sekat 
Sekat penentu mana yang paling benar 
Mana yang paling salah .. 

Agamaku menjadi monopoli 
Aku seakan jauh dari Tuhanku 

Merekalah yang kini paling dekat dengan Tuhanku ..
Merekalah penentu.. 
Penentu haram 
Penentu halal

Penentu surga 
Penentu neraka 

Penentu salah 
Penentu benar..
Mewakili kebenaran dari Tuhan 
Benarkah hanya dengan sesederhana itu? 

(10 Mei 2017, Satu hari setelah vonis 2 tahun untuk Ahok) 

Bangku Taman Belakang

aku siapkan dua bangku di taman belakang
menunggu jika suatu saat tuan pulang
pulang dengan setumpuk beban
di tengah-tengahnya ada sisipan kemarahan
.. kecurigaan
keraguan ..

aku siapkan dua bangku di taman belakang
siapa tahu tuan nanti pulang
bersedia duduk tenang-tenang
kirimkanlah sedikit waktu luang
mengingat lagi yang sudah diberi
mundur lagi melihat yang sudah dilewati

aku siapkan dua bangku di taman belakang
saat tuan nanti pulang
renung-renungi lagi
prasangka tak baik di hati
meragukan tak baik diterus-teruskan
tak usah diulang-ulang ..

bangku taman belakang
saat pulang
perenungan ..

..
jalan akan dilipat
atau tetap dibentang ..

pilihan di tangan tuan..

Jumat, 17 Maret 2017

Anak Lelakiku

anak lelakiku
bersarung biru
ada liris liris cokelat
bergema gembira saat adzan tiba
ditarik-tariknya ayahnya pergi musholla

anak lelakiku
lahir dari lapis-lapis doa
dikelilingi tumpukan harapan
pelindung keluarga di masa depan

anak lelakiku
penitip baiknya nasib
pelipur kala beberapa harapan kabur
yang dilimpahi kasih sayang
berlipat lipat luas lebar dan tinggi

anakku
lelakiku
yang pulang dari musholla
bersarung biru

yang kujaga
untuk menjaga

Sabtu Pagi

Hidup itu harus ada yang kau kenang, Rum..
Tak semua kenangan harus kau buang
Tak semua barang harus kau kemas
Ada kalanya ada yang harus kau simpan..

Rum,
Hidup tak harus kau maknai keras
Hidup tak harus kau jalani dengan berlari
Kadang kala juri membolehkan kau berjalan
Pun ketika kakimu tak sanggup, silahkan kau duduk sejenak

Rum,
Hidupmu yang di belakang sesekali boleh kau tengok
Setidaknya kau ingat kau dulu pernah penuh cinta
Bahagia pernah singgah
Bahagia versi dulu maksudku
Nanti pasti kau akan temukan bahagiamu lagi
Bahagia versi episode kini..

Rum,
Tak selamanya kau harus berdiri dan mengepal-ngepalkan tanganmu
Menunjuk semua dengan dendam
Lalu membuang amarah
Lalu kau jadi paling benar
Manusia Rum..
Ada salahnya juga
Ada typonya juga
Manusia bukan koran Rum yang selalu punya editor agar tidak salah
Apa yang kamu pikir saat itu
Kamu bertindak saat itu..

Rum,
Peluki dulu kenangan lamamu
Ikhlaskan apa yang salah
Ikhlaskan apa yang benar

Ini hidup Rum..


Jumat, 22 Juli 2016

Lahirlah Puisi

Pada kekasih yang kau resah
Lahirlah puisi

Pada hujan yang basah
Lahirlah puisi

Pada kasih yang tak tersampai rindumu
Lahirlah puisi

Pada kisah yang ditutup halamannya sebelum sampul akhir
Lahirlah puisi

Pada rasa tersisa
Tak bisa bersuara dan dibungkam
Lahirlah puisi

Pada gengsi yang mendaki-daki
Lahirlah puisi

Pada amarah yang tak lagi bisa kau tahan
Lahirlah puisi

Puisi tak lahir dari jiwa yang tentram..

Nihil

Tuhan memberikanku ingatan yang buruk
Terlebih jika mengingat kau
Aku coba mengingat lagi
Kapan aku mulai mencintaimu
Memasangkan-masangkan kenangan
Dengan apa yang bisa kuingat sekarang
Nihil..


Lalu aku coba mengingat
Setidaknya ketika aku dulu pernah mencintaimu
Aku panggil lagi apa yang tersisa
Kucari kemana-mana yang ada
Nyatanya tak ada..
Nihil..

Lalu bagaimana ketika aku mengenang saat terakhir kita..
Saat terakhir harusnya mudah diingat bukan?
Yang ada ..
Gelap..
Nihil..

Tuhan memberikan ingatan yang buruk padaku
Terlebih tentangmu..

Senin, 18 Juli 2016

Pulang

Perempuan..
Melangkah ia pulang ..
Dengan kekalahan
Pengakuan kesalahan
Bertumpuk penyesalan..

Penyesalan
Yang bukan saja hanya datang belakangan
Yang datang kadung terlambat...

Tak selamatkan apa-apa..