Dalam hidupku,
Ada yang ingin ku kenang,
Ada yang ingin ku diamkan
Ada pula yang ingin ku lupakan
Dan sampai detik ini aku tak tahu
Di mana aku akan menempatkan tentangmu..
kau,
adalah kenangan tentang indah
adalah kenangan tentang belajar
adalah kenangan tentang gagal
adalah kenangan tentang terjal
adalah kenangan tentang egoisme
adalah kenangan tentang labilmu
adalah kenangan tentang sakit perih menyayat..
baiklah..
sama sama kita beranjak dari tempat ini..
bukankah semua pintu tertutup?
terima kasih atas sesak di dada
tak banyak aku ingin bicara
hanya bertanya : kau mau ada di mana?
Rabu, 29 September 2010
Minggu, 05 September 2010
aku tetap di sini..
Aku memujamu dalam hening malam
Tak bersuara, tak beranjak
Kulipat kaki dan memeluknya
Aku tetap di sini
Aku murung larut malam ini
Esok tak lagi kudapati dirimu
Sepi akan memeluk ragaku
Hampa menari di hadapan jiwaku
Sesak mendekap dada
Aku tetap di sini
Tak lagi ingin aku bersua dengan penghiburanmu :
“hadapi esok..”
Kau tahu sendiri kerapuhanku
Rapuh yang terlambat kusadari
Dan hanya berujung pada air mata yang menitik
Aku tetap di sini
Kunang kunang terbang tak tentu arah
Cahayanya akan tiupkan harapan
Isyarat malam akan berganti pagi
Di alang-alang pun, cahaya adalah tetap cahaya
Aku tetap di sini
Hatiku hendak berfatwa
Dalam ragu, dalam yakin..
Ia menggenggam namamu dalam denting dawai samar lamat lamat
Mata terpejam tak kuasa menolak
Aku tetap di sini
Aku menyimpan kerinduan untukmu
Aku melipat masa lalu
Aku meyakinimu
Aku tetap di sini
Berharap datangnya satu hari
Entah akan datang ataukah berlalu dalam angan ganjil
Nyatanya awan, angin, matahari, bintangku terlanjur berarak padamu
Untuk kali ini ..,
Aku setia..
Tak bersuara, tak beranjak
Kulipat kaki dan memeluknya
Aku tetap di sini
Aku murung larut malam ini
Esok tak lagi kudapati dirimu
Sepi akan memeluk ragaku
Hampa menari di hadapan jiwaku
Sesak mendekap dada
Aku tetap di sini
Tak lagi ingin aku bersua dengan penghiburanmu :
“hadapi esok..”
Kau tahu sendiri kerapuhanku
Rapuh yang terlambat kusadari
Dan hanya berujung pada air mata yang menitik
Aku tetap di sini
Kunang kunang terbang tak tentu arah
Cahayanya akan tiupkan harapan
Isyarat malam akan berganti pagi
Di alang-alang pun, cahaya adalah tetap cahaya
Aku tetap di sini
Hatiku hendak berfatwa
Dalam ragu, dalam yakin..
Ia menggenggam namamu dalam denting dawai samar lamat lamat
Mata terpejam tak kuasa menolak
Aku tetap di sini
Aku menyimpan kerinduan untukmu
Aku melipat masa lalu
Aku meyakinimu
Aku tetap di sini
Berharap datangnya satu hari
Entah akan datang ataukah berlalu dalam angan ganjil
Nyatanya awan, angin, matahari, bintangku terlanjur berarak padamu
Untuk kali ini ..,
Aku setia..
Rabu, 01 September 2010
Ilalang..
Kawan,
Pernahkah kau melihat Ilalang di padang lapang?
Menari kanan kiri, merunduk dan tegak atas bawah
Ketika angin membelai udara..
Kawan,
Tidak kah kau cinta dengan ilalang?
Rerumputan yang sederhana, tak risau jati diri
Tumbuh sesuai kehendak alam..
Maka ketika semesta tenang,
Ilalang itu juga diam
Ketika langit turunkan hujan,
Ilalang tahu diri untuk merunduk
Manakala cerah dan angin menyapanya
Ilalang bernyanyi dengan nadanya sendiri..
/
Ilalang..
Ketika bimbang akan seimbang
Ketika galau, tak akan tunjukkan risau
Dan malam ini kuamati ilalang..,
Tenang sesekali berayun dengan iramanya
Istirahat barang beberapa waktu, hela nafas.
Esok pagi ia akan bertugas lagi dengan eksistensinya yang lirih
Hadapi hidup, kawan..
Ilalang itu berbisik padaku..
Beristirahatlah di sela kencan hidup
Nyawa pun terkadang lelah
Tenang-tenang sajalah..
Terima yang perlu dan bisa kau terima..
Berdiri tegak lagi ketika kakimu kuat pijak..
Kawan,
Pernahkah kau melihat Ilalang di padang lapang?
Saat itu kau melihat aku..
Pernahkah kau melihat Ilalang di padang lapang?
Menari kanan kiri, merunduk dan tegak atas bawah
Ketika angin membelai udara..
Kawan,
Tidak kah kau cinta dengan ilalang?
Rerumputan yang sederhana, tak risau jati diri
Tumbuh sesuai kehendak alam..
Maka ketika semesta tenang,
Ilalang itu juga diam
Ketika langit turunkan hujan,
Ilalang tahu diri untuk merunduk
Manakala cerah dan angin menyapanya
Ilalang bernyanyi dengan nadanya sendiri..
/
Ilalang..
Ketika bimbang akan seimbang
Ketika galau, tak akan tunjukkan risau
Dan malam ini kuamati ilalang..,
Tenang sesekali berayun dengan iramanya
Istirahat barang beberapa waktu, hela nafas.
Esok pagi ia akan bertugas lagi dengan eksistensinya yang lirih
Hadapi hidup, kawan..
Ilalang itu berbisik padaku..
Beristirahatlah di sela kencan hidup
Nyawa pun terkadang lelah
Tenang-tenang sajalah..
Terima yang perlu dan bisa kau terima..
Berdiri tegak lagi ketika kakimu kuat pijak..
Kawan,
Pernahkah kau melihat Ilalang di padang lapang?
Saat itu kau melihat aku..
Langganan:
Postingan (Atom)